Cinta tanah air itu merupakan kasih sayang dan suatu rasa cinta
terhadap tempat kelahiran atau tanah airnya. Cinta tanah air yang di miliki
oleh kita memang telah memudar. Hal ini
kita lihat dari banyaknya yang membuang sampah sembarangan dan menyebabkan kebanjiran, penebangan pohon liar,
Hilangnya jati diri bangsa,kurangnya kepedulian terhadap sesama,kurangnya rasa
cinta tanah air lah yang menyebabkan hal ini dapat terjadi. Mencintai Indonesia
apa adanya, kita adalah satu keluarga besar yang terdiri dari berbagai macam
kebudayaan masing-masing, cintailah itu, banggalah menjadi sebuah bangsa yang
memiliki kebudayaan yang unik dan cintailah negerimu. Apapun dan bagaimanapun
ini adalah negeri kita Indonesia tempat kita bernapas,tempat kita berlindung
maka dari itu cintailah.
Salah satunya harus bangga dengan banyaknya budaya – budaya
indonesia, rumah adat , lagu , tarian – tarian , seni patung , pakaian ,
makanan dll, Berikut adalah salah
satu contoh sebagian dari tarian – tarian yang dimiliki indonesia, agar dapat
memberi semangat agar kita lebih mencintai tanah air ini, Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku
bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia dapat
terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia,
dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh
barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki berbagai tarian khasnya sendiri Di Indonesia terdapat lebih dari 3000
tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan
di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak
keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat
digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari
Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era, era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha,
dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam
dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan,
dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya,
tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok tari tradisional dan tari kontemporer.
Tari Kabasaran, Minahasa Sulawesi Utara.
Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri, hal ini tampak pada berbagai suku bangsa yang bertahan dari pengaruh luar dan memilih hidup sederhana di pedalaman, misalnya di Sumatera (Suku Batak, Nias,Mentawai), di Kalimantan (Suku Dayak, Punan, Iban), di Jawa (Suku Baduy), di Sulawesi (Suku Toraja,Suku Minahasa), di Kepulauan Maluku dan di Papua (Dani, Asmat, Amungme).
Banyak ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal
dari gerakan ritual dan upacara keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari
ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau
mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang
berkaitan dengan pertanian seperti tari Hudoq dalam suku Dayak.
Tarian lain diilhami oleh alam, misalnya Tari Merak dari Jawa Barat. Tarian jenis purba ini biasanya
menampilkan gerakan berulang-ulang seperti tari Tor-Tor dalam suku Batak yang
berasal dari Sumatera Utara. Tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan
roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia, juga dimaksudkan untuk
menenangkan dan menyenangkan roh-roh tersebut. Beberapa tarian melibatkan
kondisi mental seperti kesurupan yang dianggap sebagai penyaluran roh
ke dalam tubuh penari yang menari dan bergerak di luar kesadarannya. Tari Sanghyang Dedari adalah suci tarian istimewa di Bali, dimana gadis
yang belum beranjak dewasa menari dalam kondisi mental tidak sadar yang
dipercaya dirasuki roh suci. Tarian ini bermaksud mengusir roh-roh jahat dari
sekitar desa. Tari Kuda Lumping dan tari keris juga
melibatkan kondisi kesurupan.
Tari bercorak Hindu-Buddha
Lakshmana, Rama dan Shinta dalam sendratari Ramayana di Prambanan,
Jawa.
Dengan
diterimanya agama dharma di Indonesia, Hinduisme dan Buddhisme dirayakan dalam
berbagai ritual suci dan seni. Kisah epik Hindu sepertiRamayana, Mahabharata dan juga Panji menjadi ilham untuk ditampilkan dalam
tari-drama yang disebut "Sendratari" menyerupai "ballet"
dalam tradisi barat. Suatu metode tari yang rumit dan sangat bergaya diciptakan
dan tetap lestari hingga kini, terutama di pulau Jawa dan Bali. Sendratari Jawa
Ramayana dipentaskan secara rutin di Candi
Prambanan, Yogyakarta; sementara sendratari yang bertema sama dalam versi Bali
dipentaskan di berbagai Pura di
seluruh pulau Bali. Tarian Jawa Wayang
orang mengambil cuplikan dari
episode Ramayana atau Mahabharata. Akan tetapi tarian ini sangat berbeda dengan
versi India. Meskipun sikap tubuh dan tangan tetap dianggap penting, tarian
Indonesia tidak menaruh perhatian penting terhadap mudra sebagaimana tarian India: bahkan
lebih menampilkan bentuk lokal. Tari keraton Jawa menekankan kepada keanggunan
dan gerakannya yang lambat dan lemah gemulai, sementara tarian Bali lebih
dinamis dan ekspresif. Tari ritual suci Jawa Bedhaya dipercaya berasal dari masa Majapahit pada abad ke-14 bahkan lebih awal,
tari ini berasal dari tari ritual yang dilakukan oleh gadis perawan untuk
memuja Dewa-dewa Hindu seperti Shiwa, Brahma, dan Wishnu.
Di Bali, tarian telah menjadi
bagian tak terpisahkan dari ritual suci Hindu
Dharma. Beberapa ahli percaya bahwa tari Bali berasal dari tradisi tari yang
lebih tua dari Jawa. Relief dari candi di Jawa Timur dari abad ke-14
menampilkan mahkota dan hiasan kepala yang serupa dengan hiasan kepala yang
digunakan di tari Bali kini. Hal ini menampilkan kesinambungan tradisi yang
luar biasa yang tak terputus selama sedikitnya 600 tahun. Beberapa tari sakral
dan suci hanya boleh dipergelarkan pada upacara keagamaan tertentu.
Masing-masing tari Bali memiliki kegunaan tersendiri, mulai dari tari suci
untuk ritual keagamaan yang hanya boleh ditarikan di dalam pura, tari yang
menceritakan kisah dan legenda populer, hingga tari penyambutan dan
penghormatan kepada tamu seperti tari
pendet. Tari topeng juga sangat populer di Jawa dan Bali,
umumnya mengambil kisah cerita Panji yang dapat dirunut berasal dari sejarah Kerajaan Kediri abad ke-12. Jenis tari topeng yang terkenal adalah tari topeng
Cirebon dan topeng Bali.
KESIMPULAN
Maka oleh karena itu kita harus
bangga dengan banyaknya macam budaya yang sangat luar biasa ini, semoga dengan
banyaknya budaya yang ada menjadi suatu semangat lagi untuk mencintai tanah air
indonesia, kepedulian, kecintaan kita lah yang sangat berdampak besar bagi
indonesia agar semakin maju..dan harus mencintai tanah air walaupun banyak anak
muda yang kurang peduli terhadap tanah air..dan tidak menjaga linkungan ,
fasilita yang ada dengan baik dan menggunakannya dengan benar. Kesimpulan dari
artikel ini adalah mengingatkan betapa harus bangganya kita memiliki ciri khas
yang banyak dan berbeda tetapi tetap satu. Dan dengan berharap dengan sebagian
artikel ini agar mempunyai semangat cinta tanah air.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Tarian_Indonesia